ABSTRAK :
Very high frequency adalah alat komunikasi utama yang digunakan
dipesawat terbang. Apabila very high frequency rusak maka komunikasi yang
dilakukan di pesawat juga akan terganggu. Kerusakan yang sering terjadi di very
high frequency adalah transceiver yang mengalami “weak”. Weak adalah kondisi
dimana komunikasi data atau audio yang dilakukan tidak dapat diterima dengan
maksimal atau dengan kata lain suara yang dihasilkan oleh speaker itu akan
minimal walaupun volume sudah di maksimalkan.
Adapun troubleshot yang dilakukan di Pesawat adalah dengan melihat
pemberitahuan pada multi-function control and display unit. Multi-function
control and display unit menampilakan failure yang terjadi pada pesawat. Dalam
kasus ini transceiver mengalami kerusakan dan perlu diganti. Setelah dilakukan
penggantian , maka transceiver yang rusak dikirim ke workshop. Disini teknisi
melakukan troubleshot dengan melakukan testing secara berurutan dari yang
pertama sampai yang terakhir. Namun ketika dilakukan testing pada audio output
level mengalami kegagalan, dengan indikasi bahwa yang seharusnya 2 Vrms
sampai dengan 3 Vrms, namun yang terbaca hanya 0,5 Vrms, sehingga perlu
dilakukan repair pada bagian ini. Sesuai dengan component maintenance manual
23-12-74 repair dilakukan dengan cara readjust pada RX A2 module AT R149 dan
R180.
Setelah dilakukan readjust pada RX A2 module AT R149 dan R180 yaitu
proses repair pada audio output level maka testing dilakukan berulang dari yang
pertama sampai yang terakhir. Karena pada proses testing tersebut sudah tidak
ditemukan kegagalan lagi, yang mana awalnya yang terbaca hanya 0,5 Vrms
setelah dilakukan repair maka menjadi 2,5 Vrms sehingga transceiver tersebut
dapat dinyatakan serviceable lagi.
Kata kunci : very high frequency, communication sytem, transceiver, ATA
chapter 23, VHF weak
|