ABSTRAK :
ABSTRAK
Industri Furniture adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan
setengah jadi dari kayu, rotan dan bahan baku alami lainnya menjadi produk
barang jadi furniture yang mempunyai nilai tambah dan manfaat yang lebih tinggi.
Banyak UKM yang menerapkan proses produksi Job Shop. Job shop merupakan
bentuk proses konversi dimana unit – unit untuk pesaanan yang berbeda akan
mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat – pusat kerja yang
dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
Untuk selalu beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis, sistem
manufaktur yang berskala kecil dan menengah, yang tidak mempunyai dana yang
cukup untuk membeli teknologi proses manufaktur yang baru, harus memperbaiki
sistem manufaktur yang ada. Salah satu perbaikan yang dapat dilakukan adalah
dengan menggunakan simulasi. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari
sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan
simulasi ini secara umum menggambarkan sifat – sifat karakteristik kunci dari
kelakuan sistem tertentu. Karena uji coba atas suatu perbaikan atau perubahan
langsung terhadap suatu sistem yang ada pasti akan memerlukan waaktu dan biaya
yang sangat besar, disamping resiko kegagalan yang sulit diestimasi.
Dari hasil running simulasi model awal, lama waktu selama 42 jam yaitu
satu minggu jam kerja dengan jumlah tenaga kerja 11 orang bahwa terdapat
penumpukan produk yang tidak dapat di kerja sebanyak 10 unit kursi di stasiun
pengamplasan dan 2 unit kursi di stasiun inspeksi.
Berdasarkan simulasi yang dibuat dengan softwere ProModel 4.2 diberikan
usulan dalam proses produksi dimana penambahan 1 tenaga kerja pada Stasiun
Kerja Pahat karena tingkat utilitas di stasiun kerja tersebut sangat tinggi yang
lebih dari 70%. Dengan demikian diperoleh hasil peningkatan jumlah output
barang yang dihasilkan dalam 1 minggu jam kerja menjadi 40 unit kursi Little
Bombay.
KATA KUNCI : Sistem Produksi Job Shop, Model, Simulasi, Work in Process dan
Utilitas
|