ABSTRAK :
ABSTRAK
Suppliers merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama dimana mata rantai penyaluran barang akan bermulai. Saat ini metode pengambilan keputusan persediaan bahan baku bambu pada UKM Karya Manunggal dengan cara konvensional (intuisi) atau pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif, sehingga seringkali tidak tepat dalam memilih supplier. Karya Manunggal merupakan sebuah perusahaan industri kerajinan dan mebel bambu yang berlokasi di Sleman, D.I. Yogyakarta. Seiring dengan tingkat persaingan yang semakin ketat di bidang kerajinan mebel bambu maka Karya Manunggal merasa perlu untuk mengkaji ulang strategi dalam persaingan dan mengevaluasi kemampuan supplier yang menjadi penyedia bahan baku utama. Oleh karena itu penulis membuat sebuah studi yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur bobot setiap supplier dengan menerapkan metode Analytic Network Process (ANP). Metode Analytic Network Process (ANP) digunakan untuk mengetahui perbandingan inner dependence dan outer dependence serta feedback. Ada 7 kriteria yang dibagi menjadi 14 sub kriteria dan 6 alternatif yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil akhir perhitungan yaitu Arista Bambu dengan bobot sebesar 0,2327 , disusul oleh Pak Wagiyo dengan 0,2106 , Pak Paimin dengan 0,1737 , Pak Gianto dengan 0,1506 ,Pak Tofa dengan 0,1217 , dan Pak Manto dengan 0,1107. Penelitian ini dibantu dengan menggunakan Software Super Decision, Microsoft Excel.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Metode Analytic Network Process (ANP), Super Decision
|