ABSTRAK :
ABSTRAK
Industri pengecoran logam tumbuh seiring dengan perkembangan teknik dan metode pengecoran serta berbagai model produk cor yang membanjiri pasar domestik. Produk cor banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari hari mulai dari perabotan rumah tangga, komponen otomotif, kapal laut, sampai dengan pesawat terbang.
Pengecoran ini menggunakan alumunium paduan yang berasal dari alumunium berbasis propeller bekas. Suhu penuangan yang digunakan 700oC dan suhu cetakan 100Oc. Dengan variasi tinggi sprue yang digunakan yaitu : 50 mm, 100 mm, dan 150 mm. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi tinggi sprue terhadap kekuatan tarik, kekerasan, dan struktur mikro. Alumunium cor diuji tarik menurut standar ASTM E8/E8M-09 dan nilai kekerasan menggunkan alat uji keras Vickers dengan indentor piramida intan dengan berat pembebanan 150 kg.
Hasil pengujian didapat bahwa kekuatan tarik terbesar adalah 21,86 Kgf/mm2 pada variasi tinggi sprue 150 mm dan kekuatan tarik terendah adalah 18,15 Kgf/mm2 pada variasi tinggi sprue 100 mm. Sementara itu, produk cor pada alumunium paduan berbasis propeller bekas memiliki kekerasan terbesar adalah 82,2 HV pada variasi tinggi sprue 150 mm dan kekerasan terendah adalah 71,10 HV tanpa menggunkan tinggi sprue. Analisis dilengkapi dengan pengamatan struktur mikro. Pada hasil pengamatan didapatkan kesimpulan bahwa semakin tinggi sprue maka semakin padat presipitat dan lembut partikelnya.
Kata kunci : pengecoran, tinggi sprue, alumunium paduan, kekuatan tarik, kekerasan vickers.
|