ABSTRAK :
ABSTRAK
Seiring berkembangnya jaman proses pengolahan dan pembentukan logam semakin berkembang dan bervariasi. salah satunya adalah pengecoran. Proses pengecoran logam merupakan suatu proses pembuatan produk logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat.
Pengecoran pada penelitian ini menggunakan alumunium paduan yang berasal dari alumunium berbasis propeller bekas dengan variasi suhu penuangan 680ºC, 710ºC, 740ºC, dan dengan suhu cetakan 100ºC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu penuangan menggunakan cetakan logam terhadap kekuatan tarik, kekerasan, dan struktur mikro. Alumunium cor diuji tarik menurut standar ASTM E8/E8M-09 dan nilai kekerasan menggunakan alat uji kekerasan Vikers dengan pembebanan 150 kg.
Hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan tarik terbesar terdapat pada suhu tuangan 710ºC dengan nilai kekuatan tarik sebesar 14,75 kgf/mm2 dan kekuatan tarik terendah pada suhu 740ºC dengan nilai 7,86 kgf/mm2. Sementara itu pada pengujian kekerasan, didapatkan nilai kekerasan terbesar terjadi pada suhu tuang 710ºC dengan nilai kekerasan sebesar 90,98 HV dan kekerasan terendah terjadi pada suhu tuang 740 ºC dengan nilai 63,19 HV. Pada pengujian struktur mikro, suhu tuang 710ºC didapat perubahan struktur mikro akibat pembentukan presipitat. Hal ini membuat spesimen B dengan suhu tuang 710ºC memiliki sifat mekanik lebih baik dari pada spesimen yang lain, dengan nilai presipitat sebesar 49,8%. Pada suhu 680ºC nilai presipitat adalah 28,7% dan pada suhu penuangan 740ºC nilai presipitat adalah 27,2%. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan semakin tinggi suhu penuangan akan menurunkan kekuatan tarik dan kekerasan pada coran alumunium.
Kata kunci : pengecoran, suhu penuangan, cetakan logam, alumunium paduan.
|