ABSTRAK :
ABSTRAK
Dengan perkembangan teknologi pada saat ini maka ada banyak sekali
penggunaan alumunium pada penggunaannya sebagai contoh propeller. Propeller
merupakan alumunium paduan yang digunakan pada teknologi transportasi yakni
pesawat terbang yang berguna untuk menghasilkan menghasilkan thrust,
menghasilkan tenaga, meningkatkan efisiensi pada pesawat dan membantu
mendinginkan mesin dengan aliran angin. Metode pengecoran yang digunakan adalah
metode penuangan dengan variasi suhu 700ºC, 750ºC, dan 800ºC. Hasil pengecoran
diuji stuktur mikro, tarik, dan kekerasan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa variasi suhu 700ºC memiliki
kekuatan tarik sebesar 17,52 Mpa.Variasi suhu 750ºC memiliki kekuatan tarik
terendah sebesar 6,97 Mpa. Variasi suhu 800ºC memiliki kekuatan tarik tertinggi
sebesar 18,73 Mpa. Hasil uji kekerasan tertinggi terjadi pada variasi suhu 700ºC
dengan nilai 82,71 VHN. Hasil uji kekerasan terendah terjadi pada variasi suhu 750ºC
dengan nilai 75,488 VHN. Hasil uji kekerasan pada variasi suhu 800ºC adalah
82,685 VHN. Hal tersebut didukung oleh hasil struktur mikro, yang menunjukkan
pada variasi suhu 700ºC terlihat perubahan struktur alumunium yang cenderung kecil
dan merata. Pada variasi suhu 750ºC terlihat struktur alumunium lebih besar dan
menyebar. Pada variasi suhu 800ºC terlihat struktur alumunium lebih besar dan
merata.
Kata kunci : Alumunium paduan 2014, struktur mikro, kekuatan tarik, kekerasan.
|