ABSTRAK :
Bandar Udara Adisutjipto merupakan salah satu Bandara Internasional yang terletak di Yogyakarta. Namun, belakangan ini muncul isu pemindahan bandara ini dari Yogyakarta ke Kulon Progo. Berbagai alasan yang mendasari isu pemindahan bandara ini antara lain: kapasitas, standarisasi, layanan, dan landasan, serta site yang ada sudah tidak mampu lagi menampung penumpang dan semakin beragamnya armada dari maskapai mancanegara. Belum lagi saat harus berbagi landasan dengan pesawat-pesawat latih milik TNI AU. Peningkatan kebutuhan akan angkutan udara akan mengakibatkan terjadinya peningkatan penggunaan airside bandara. Hal ini mendorong penulis melakukan pengkajian tentang "Perencanaan Layout Airside Bandar Udara Kulon Progo".
Dalam merencanaan layout airside Bandar Udara kulon progo harus memperhatikan arus lalulintas dimasa yang akan dating. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat research. Dengan menganalisis data lima tahun pergerakan pesawat, data rencana pesawat yang akan beroperasi, data angina, temperature dan evaluasi di lokasi calon Bandar Udara Kulon Progo. Metode untuk menganalisis data-data tersebut menggunakan metode time series atau trend dan pengujian forecasting.
Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada International Civil Aviational Organitation (ICAO) dengan pesawat terbang rencana Boeing 747-400ER serta pergerakan pesawat dari tahun 2010-2014 dihasilkan pergerakan pesawat untuk prediksi tahun 2023 adalah 123.039,8, panjang runway 4193 m dan lebar 45 m, luas apron (1574,3x159,8) m kwadrat , lebar taxiway 23 m dan jumlah gate posisition 22 gate.
Kata kunci: perencanaan, layout, Airside, runway, apron, taxiway
|