ABSTRAK :
Wing merupakan bagian pesawat yang penting karena ditinjau dari
konstruksinya, wing mempunyai fungsi sebagai alat untuk memproduksi lift yang
sebesar-besarnya, yang diperlukan pesawat untuk mengimbangi berat pesawat
agar dapat mengapung di udara. Sesuai dengan fungsinya tersebut, maka salah
satu persyaratan yang harus dimiliki oleh wing adalah persyaratan kekuatan yaitu
kuat menahan segala macam beban yang bekerja padanya.
Struktur wing dari pesawat STTA-12 MXA terdiri dari 2 spar yaitu, front
spar (15 persen chord) dan rear spar (62 persen chord). konfigurasi rib terdiri dari 14 buah
rib, dan 16 stringer skin - stringer panel atas dan bawah. Skin - stringer panel dari
wing menggunakan konfigurasi stringer terintegral tanpa flange dengan ketebalan
skin 1mm. Pembebanannya merupakan pembebanan terdistribusi pada tiap ribnya,
dihitung menggunakan metode Schrenk. Dengan load factor pada kondisi banking
30 deg.
Penulis menganalisis pembebanan ini menggunakan softawre CATIA,
sehingga dapat ditampilkan tegangan maksimum yang terjadi pada wing.
Tegangan maksimum ini digunakan untuk menghitung margin of safety (MS)
dengan cara membandingkan tegangan ultimate dari material yang digunakan.
Tegangan maksimum yang didapatkan dari analisa yaitu sebesar 5,022e+008
N/m kwadrat yang terletak pada upper skin bagian depan dengan margin of safety sebesar
-0,29 (2024 T3) dan 5,022e+008 N/m kwadrat yang terletak pada upper skin bagian
belakang dengan margin of safety sebesar 0.0019 (7075 T6) .
Kata kunci : Desain, swayasa, bending, margin of safety.
|