ABSTRAK :
Perkembangan industri manufactur yang memproduksi garment yang tengah melesat, perusahaan harus mampu meningkatkan kualits produk, sehingga produk yang di hasilkan dapat sesuai dengan tuntunan kebutuhan pelanggan. Hal inilah yang mendasari tujuan PT. Textile Republic Klaten untuk melakukan upaya perbaikan dalam aktifitas proses produksinya, terutama dalam mengendalikan kualitas guna menurunkan terjadinya pemborosan di lini produksi.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengendalian kualitas adalah Six Sigma melalui tahapan penelitian menggunakan define, measure, analyze, improve dan control yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimasi waste. Kemudian pada tahapan improve untuk mengidentifikasi potensi efek kegagalan yang terjadi , digunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Anlysis) dengan menghitung nilai RPN (Risk Priority Number) dan pemberian usulan perbaikan untuk memberikan upaya perbaikan sistem.
Berdasarkan Hasil penelitian ini menunjukan adanya 4 jenis Kecacatan yang terjadi pada proses produksi Jaket Lafuma, cacat bergaris, cacat lubang jarum, cacat bolong dan cacat belang, dengan peringkat rating berdasarkan analisis yang didapat nilai DPMO sebesar 6056 dengan nilai kapabilitas sigma sebesar 4.00 dengan CTQ (Critical To Quality) yang menimbulkan kecacatan sebanyak 4 jenis kecacatan dengan presentase yaitu cacat bergaris 9%, cacat belang 19%, cacat bolong 34% dan cacat lubang jarum 39%. Pada analisa FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) nenunjukan nilai RPN tertinggi yaitu pada cacat lubang jarum sebesar 384, cacat bolong sebesar 280, cacat belang sebesar 168 dan cacat bergaris sebesar 126.
Kata Kunci : Six Sigma, Pengendalian Kualitas, FEMEA.
|