ABSTRAK :
Peningkatan jumlah penerbangan akan meningkatnya aktivitas ATC (Air Traffic Control) di bandara yang diharuskan mempunyai kecepatan dan ketepatan untuk mengolah informasi yang diperoleh dalam membuat keputusan agar tidak terjadi kecelakaan. Pada operator ATC bagian tower control mendapatkan pekerjaan ganda karena harus membantu bagian aeronautical communiction yang kekurangan pegawai. Sehingga hal ini akan membuat beban kerja pada bagian tower control semakin bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai beban kerja yang dirasakan operator ATC khususnya bagian tower control dan aeronautical communication guna mengetahui seberapa besar beban kerja mental yang di terima operator.
Pengukuran beban kerja secara subjektif yang digunakan adalah NASA-TLX yang terdiri dari enam dimensi ukuran beban kerja, yaitu kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi, tingkat usaha, dan tingkat frustasi. Untuk menentukan konsistensi responden dalam melakukan pengisian kuesioner perbandingan berpasangan digunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process).
Hasil penelitian menunjukan skor bahwa rata-rata beban kerja mental aktivitas ATC (Air Traffic Control) oleh Tower Control dan Aeronautucal Communication PERUM LPPNPI Kantor Cabang Pratama Solo masuk dalam kelompok Sangat Tinggi, yang menunjukan bahwa beban kerja mental yang diterima oleh operator sudah berlebihan.
Kata Kunci: Beban Kerja, ATC, NASA-TLX, AHP
|