ABSTRAK :
Kegiatan pemeliharaan pesawat terbang merupakan salah satu aktifitas yang memiliki tuntutan kerja tinggi. Para personilnya pun dirasa memiliki beban kerja yang tinggi dikarenakan beban tanggung jawab yang berat karena mempertaruhkan keamanan dan keselamatan dari awak pesawat dan juga alutsista milik TNI AU. Bahkan rata-rata kecelakaan penerbangan saja diketahui human error sebagai salahsatu penyebabnya, salahsatu faktor yang menyebabkan terjadinya human error adalah meningkatnya beban kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat beban kerja personil unit Plug 2 di Bengharpes I Skatek 043 Lanud Adisutjipto, berdasarkan usia, masa kerja, jabatan, dan urutan dimensi beban kerja tertinggi pada kegiatan PI-300 berdasarkan analisis beban kerja mental.
Dalam meneliti beban kerja tersebut menggunakan metode NASA-TLX (Task Load Index). Metode NASA-TLX mampu mengukur keseluruhan beban kerja mental dari enam subskala yaitu kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performa, tingkat frustasi, dan usaha.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, untuk kelompok usia 21-30 tahun dan 31-40 tahun memiliki beban kerja sedang, sementara kelompok usia 41-50 tahun memiliki beban kerja tinggi. Untuk kelompok berdasarkan masa kerja 0-10 tahun memiliki beban kerja sedang sementara kelompok masa kerja 11-30 tahun memiliki beban kerja yang tinggi. Untuk kelompok jabatan pelaksana teknis, baik supervisor dan teknisi keduanya memiliki beban kerja sedang. Secara keseluruhan beban kerja yang dialami personil Plug 2 di Bengharpes I adalah sedang dengan skor 77.8, sedangkan rangking dimensi beban kerja dari tertinggi hingga terendah adalah performa dengan skor 334.1, usaha dengan skor 310.9, kebutuhan waktu dengan skor 208.18, kebutuhan fisik dengan skor 182.7, kebutuhan mental dengan skor 112.7, dan tingkat frustasi sebesar 18.2.
Kata Kunci : Beban Kerja, Mental, NASA-TLX (Task Load Index)
|