ABSTRAK :
Di zaman modern ini banyak pengaplikasian pesawat tanpa awak dengan
berbagai misi, seperti foto dan pemantauan via udara. Di wilayah daerah gunung
berapi pemanfaatan pesawat tanpa awak dibutuhkan untuk mengetahui keadaan
sekitar. Salah satu kekurangan dari pesawat tanpa awak yaitu belum dilengkapinya
sistem yang mampu mendeteksi kadar gas terlebih di daerah yang sulit dijangkau
dan memiliki kadar gas yang cukup tinggi.
Dengan alasan tersebut dibuat sebuah sistem tambahan pada pesawat tanpa
awak yang aplikasikan pada wahana terbang yaitu hexacopter yang dapat
mendeteksi kadar gas untuk mengetahui nilai ppmnya.
Sistem tambahan dibangun menggunakan mikrokontroler Arduino Mega
2560 sebagai kendali utama. Pada sistem tambahan di hexacopter ini datanya diolah
dari masukan 2 sensor gas yaitu MQ-2 dan MQ-9. Hasil keluaran sensor dikirim ke
ground station sebagai informasi nilai aman atau bahaya dari gas yang terdeteksi.
Kemudian ditampilkan dalam tampilan LCD, nyala LED dan peringatan suara atau
buzzer. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perancangan, perakitan sistem
pendeteksi gas dan asap bekerja dengan baik, terbukti bahwa sensor MQ-2 dan MQ-
9 mampu mendeteksi adanya gas LPG, belerang dan asap pembakaran.
Kata kunci : Arduino Mega2560, Asap Pembakaran, Belerang, Hexacopter,
LPG, sensor MQ-2, sensor MQ-9.
|