ABSTRAK :
Dalam dunia usaha saat ini, kualitas adalah sesuatu yang sangat penting yang harus dijaga dan dikontrol. Mengingat banyaknya pesaing dalam dunia bisnis pada saat ini. Sehingga mendorong setiap industri untuk mencari cara agar dapat terus bisa bersaing dengan kompetitor didunia usaha.
PT. Danliris adalah salah satu perusahaan yang memproduksi garmen yang letaknya berada di solo, jawa tengah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fault tree analysis dan failure mode and effect analysis. Dalam penelitian ini fault tree analysis digunakan untuk menganalisis akar penyebab dari suatu kegagalan, kemudian menggunakan failure mode and effect analysis untuk menentukan perioritas tertinggi dalam melakukan perbaikan dengan cara mengalikan nilai severity, occurance dan detection untuk memperoleh nilai RPN tertinggi yang merupakan perioritas utama dalam melakukan perbaikan. Dari data cacat yang diperoleh diketahui bahwa dalam 7 bulan terdapat beberapa jenis cacat yang paling tinggi yang sering terjadi di PT. Danliris. Dari data tersebut terlihat bahwa jenis cacat join collar 0,50 persen, join cuff 0,48 persen, side seam 0,42 persen, bottom non inclusion 0,34 persen dari total produksi 60.486 unit.
Dengan metode Fault Tree Analysis dapat dilihat akar penyebab kegagalan produk adalah kurangnya konsistensi operator dalam bekerja. Setelah itu, menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis untuk mengidentifikasi kegagalan yang terjadi. Jenis kegagalan yang menjadi perioritas perbaikan di PT. Danliris adalah kegagalan join collar, join cuff, dan side seam dengan nilai severity 10, occurance 6 dan detection 6. Sehingga diperoleh nilai RPN tertinggi yaitu 360.
Kata Kunci: Mode Kegagalan, Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), RPN.
|