ABSTRAK :
Pada saat ini banyak penelitian sayap pesawat hingga modifikasi bentuk sayap pesawat untuk meningkatkan kinerja dari sayap tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari perbandingan model sayap pesawat Cessna 172S yang telah dimodifikasi dengan penambahan winglet dengan metode Computational Fluids Dynamic (CFD).
Studi ini meneliti pengaruh modifikasi penambahan winglet dengan perbandingan airfoil pada winglet NACA 2412, NACA 0012, NACA -2412 pada variasi sudut serang 0°, 2°, 4°, 6°, 8° 10°, 12°, 14°, 16°, variasi kecepatan aliran udara 55 m/s, 60 m/s, 65 m/s dan variasi ketinggian sealevel dan 8000 kaki, terutama hubungan Cl dan Cd yang dihasilkan menggunakan software Solidwork CFD. Analisa meliputi gaya angkat dan gaya hambat.
Pada sudut serang 0° winglet airfoil NACA 2412 menghasilkan rasio koefisien gaya angkat dan koefisien gaya hambat 5.622, sayap tanpa winglet menghasilkan 5.1017, winglet dengan NACA 0012 menghasilkan 4.7885 dan winglet dengan NACA -2412 menghasilkan 4.6349. Pada sudut serang kritis (11°-14°), winglet NACA 2412 menghasilkan rasio koefisien gaya angkat dan koefisien gaya hambat 4.9034 pada sudut serang 13.146°, sayap tanpa winglet menghasilkan 4.685 pada sudut serang 12.804°, winglet NACA 0012 menghasilkan 4.5 pada sudut serang 11.946°, dan winglet NACA -2412 menghasilkan 3.9619 pada sudut serang 12.543°. Rasio koefisien gaya angkat dan koefisien gaya hambat terbesar dihasilkan winglet dengan NACA 0012 menghasilkan 9.68889 pada sudut serang 4.105°, kemudian winglet NACA -2412 menghasilkan 6.6168 pada sudut serang 4.003°, sayap tanpa winglet menghasilkan 9.437 pada sudut 3.786°, dan winglet NACA 2412 menghasilkan 9.23155 pada sudut 3.292°.
Kata kunci: CFD, winglet, airfoil, NACA, Solidwork
|