ABSTRAK :
Perkembangan industri batik yang tengah melesat, perusahaan harus
mampu meningkatkan kualits produk, sehingga produk yang di hasilkan dapat
sesuai dengan tuntunan kebutuhan pelanggan. Hal inilah yang mendasari tujuan
UKM Batik Natural untuk melakukan upaya perbaikan dalam aktifitas
produksinya, terutama dalam mengendalikan kualitas guna menurunkan produk
yang cacat.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengendalian kualitas
adalah Six Sigma melalui tahapan penelitian menggunakan define, measure,
analyze, improve dan control yang bertujuan untuk mengurangi kecacatan.
Kemudian pada tahapan improve untuk mengidentifikasi potensi efek kegagalan
yang terjadi , digunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Anlysis)
dengan menghitung nilai RPN (Risk Priority Number) dan pemberian usulan SOP
untuk memberikan sebagai upaya perbaikan sistem.
Berdasarkan analisis yang didapat nilai DPMO sebesar 29.012 dengan
nilai kapabilitas sigma sebesar 3.4 dengan CTQ (Critical To Quality) yang
menimbulkan kecacatan sebanyak 4 jenis kecacatan dengan presentase yaitu cacat
sobek 15.96%, warna 30.85%, terdapatnya sisa malam 12.77% dan lukisan malam
tidak rapi 40.43%. Pada analisa FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
nenunjukan nilai RPN tertinggi yaitu pada cacat warna sebesar 360, lukisan
malam tidak rapi sebesar 288, cacat sobek sebesar 252 dan terdapatnya sisa
malam sebesar 105
|