ANALISIS KOMPARATIF
PESAWAT N-219 DENGAN PESAWAT TWIN OTTER DHC-6 400
UNTUK RUTE LABUHAN BAJO – BIMA
BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL |
Penulis DOLI MARTUA HUTAPEA
Pembimbing : Drs.C.Suhardiwarno,M.Si - Karseno KS., INZ., SE, MM
|
ABSTRAK :
Dalam menghadapi persaingan yang terjadi pada saat ini maka setiap
perusahaan (airline) harus mempunyai strategi, salah satunya yaitu dengan
memilih pesawat yang akan dioperasikan. Pesawat dengan biaya operasional
yang kecil maka akan diperoleh keuntungan (profit) yang besar,begitu juga
sebaliknya.
Dalam pemilihan tipe pesawat dilakukan dengan analisa ekonomi. Dalam
analisa ekonomi pemilihan tipe pesawat dilakukan dengan analisa biaya
operasional yag terdiri dari; biaya operasional langsung (direct operating cost
(DOC)) dan biaya operasional tidak langsung (indirect operating cost (IOC)).
Dengan adanya analisis biaya operasional, akan diketahui jumah pengeluaran
terbesar yang dikeluarkan oleh suatu airline dalam sekali operasi penerbangan.
Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan maka pesawat yang
sesuai dan efisien digunakan pada rute Labuhan Bajo - Bima adalah pesawat N-
219 dikarenakan pesawat N-219 mempunyai biaya operasional yang paling
sedikit dibandingkan dengan pesawat N-219 baik DOC (777,10 USD/BH)
maupun IOC (434,16 USD/BH). Sehingga jumlah total biaya operasional untuk
pesawat N-219 pada rute Labuhan Bajo – Bima adalah sebesar 1,211.26
USD/BH dengan load factor 70%.
|
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
|
|
Penulis |
: DOLI MARTUA HUTAPEA |
|
NIM |
: 09050023 |
|
Foto |
: |
|
File |
: [ Baca file skripsi ]
|