ABSTRAK :
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau yang dikenal dengan pesawat tanpa
awak telah menarik banyak perhatian warga sipil. UAV banyak dikembangkan
untuk berbagai fungsi dan misi yang dapat membantu atau mempermudah
kegiatan masyarakat sipil. Pesawat UAV yang fungsinya dirancang untuk
menyelesaikan misi terbang pada ketinggian yang relatif rendah yaitu kurang
dari 1000 meter membutuhkan perancangan sistem kontrol dan struktur yang
benar. Dilihat dari teori perancangan dan manufaktur, pesawat UAV juga tidak
jauh berbeda.
Pesawat UAV Ambaroba adalah jenis pesawat fixed wing dengan
karakteristik slow flyer (trainer glider) yang diproyeksikan untuk misi-misi
penerbangan pada ketinggian di bawah 1000 meter dengan bahan dasar material
komposit dan kayu balsa. Diawali dengan proses perencanaan misi,
perancangan, hingga pembuatan dilakukan dengan mengumpulkan data-data
kajian literatur dari berbagai sumber. Semua proses tersebut diupayakan
sesederhana mungkin agar dapat dengan mudah dipelajari oleh kalangan
masyarakat sipil secara umum.
Setelah memproduksi secara manual dan dianalisis, dihasilkan UAV
Ambaroba dengan konfigurasi fixed wing dengan konfigurasi double tailboom,
electric power pusher engine, tricycle nose gear, dan cukup ringan diterbangkan
dengan cara hand launch pada berat maksimal 3,5 kg. UAV Ambaroba dengan
bentang sayap 185 cm yang dibuat menjadi 3 bagian, dan panjang pesawat 123
cm dengan double tailboom yang mudah dibongkar pasang, sehingga dapat
dibawa kemana-mana. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, UAV
Ambaroba dapat menyelesaikan misi terbang pada ketinggian 900 meter dengan
sangat stabil menggunakan perangkat Autopilot.
Kata kunci : UAV (Unmanned Aerial Vehicle), trainer glider, tailboom, hand
launch, Autopilot.
|