ABSTRAK :
Bandar Udara Adisutjipto merupakan Bandar Udara internasional dengan
klasifikasi I.B menurut PT. Persero Angkasa Pura I tahun 2002, terletak di 9
kilometer dari kota Yogyakarta. Dalam sehari, penerbangan regular komersial
yang berangkat dari Bandar Udara Adisutjipto ke berbagai kota tujuan baik
domestik maupun internasional rata-rata mencapai 43 kali keberangkatan,
sehingga frekwensi pesawat datang dan berangkat mencapai 86 kali penerbangan
Bandar Udara Adisutjipto memiliki luas gedung terminal penumpang 8.890
m2 yang terbagi atas 7.355 m2 untuk kebutuhan terminal penumpang domestik
dan 1.014 m2 untuk kebutuhan terminal penumpang internasional serta 521 m2
untuk gedung terminal CIP. Di tahun 2005 jumlah penumpang domestik yang
menggunakan Bandar Udara ini sebesar 2.441.940 orang, sehingga kebutuhan
luas semestinya untuk menampung jumlah penumpang tersebut seluas 16.792,14
m2 sehingga masih dibutuhkan luas terminal sebesar 9.437,14 m2
Perhitungan yang digunakan mengacu pada aturan yang ditetapkan oleh
Direktorat Jendral Perhubungan Udara dan Japan International Cooperation
Agency (JICA) 1999. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa didalam standar
pengembangan sisi darat khususnya terminal penumpang domestik masih sangat
perlu diperhatikan, pada kondisi saat ini terminal area jauh dibawah standar 17
m2/orang (sekarang 7,5 m2/orang).
Kesimpulan dari skripsi ini adalah terminal domestik Bandar Udara
Adisutjipto Yogyakarta masih bisa dikembangkan lagi dengan memperhitungkan
faktor ketersediaan tanah dan prospek di masa depan. Pengembangan Bandar
Udara Adisutjipto kedepan dapat dilakukan dengan pengembangan jangka
pendek yakni Pengembangan hingga tahun 2011 (pengembangan 5 tahun
kedepan). Pengembangan jangka pendek dilakukan dengan pertimbangan bahwa
Bandar Udara Adisutjipto sudah mendesak untuk dikembangkan dan dana untuk
pengembangan terbatas serta tidak mungkin dilakukan renovasi secara besarbesaran
Kata-kata kunci : Bandar Udara, luasan terminal, pertumbuhan penumpang.
|