ABSTRAK :
Disaat negara kita mengalami krisis ekonomi dan moneter banyak
produsen suku cadang kendaraan bermotor kesulitan menjual hasil
produksinya, hal ini disebabkan oleh harga bahan-bahan baku dan proses
pembuatan yang semakin tinggi sehingga tidak terjangkau oleh konsumen.
Hal ini membuat para produsen berfikir dan mencari bahan alternatif
dengan
harga yang lebah murah tetapi mempunyai kualitas yang sama dengan
bahan
yang diganti.
Peningkatan sifat mekanis karena perlakuan suhu dapat terlihat
dengan melakukan metode penelitian dengan pengujian kekerasan Brinell,
pengujian impak Charpy untuk mengetahui ketangguhan bahan dan
analisa
struktur mikro. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di dapat hasil
bahwa nilai kekerasan meningkat pada suhu 0 °C dan 150 °C sebesar
196,63
kg/mm2 dan 203,35 kg/mm2 bila dibandingkan dengan bahan tanpa
perlakuan
suhu (suhu ruang) sebwsar 195,51 kg/mm2. Harga Impak dan Harga
Keuletan meningkat seiring dengan peningkatan perlakuan suhu yaitu
pada
suhu 0 °C = 4,44 joule dan 0,05 joule/mm2, pada suhu 27°C = 6,87 joule
dan
0,087 joule/mm2, pada suhu 150 °C = 12,20 joule dan 0,15 joule/mm2.
Struktur mikro besi tuang nodular mengalami perubahan pada tiap
perlakuan suhu yang dilakukan. Struktur mikro pada tip suhu mengandung
matrik perlit, ferit dan grafit bulat yang terbentuk berbeda misalnya pada
suhu 0 °C grafit bulatnya lebih halus bila dibandingkan dengan pada suhu
150 °C yang menyebabkan peningkatan tingkat kekerasan.
Kata kunci : besi tuang nodular, pengujian kekerasan Brinell, pengujian
impak Charpy dan pengamatan struktur mikro
|