ABSTRAK :
Proses pengerasan merupakan suatu proses pemanasan dan pendinginan
logam dengan cepat untuk mengubah sifat-sifat dari logam tersebut. Melalui
perlakuan panas yang tepat, tegangan dalam dapat dihilangkan atau dapat
dihasilkan suatu permukaan yang keras disekeliling inti yang ulet. Untuk
memungkinkan perlakuan panas yang tepat, komposisi kimia suatu baja harus
diketahui karena perubahan komposisi kimia, khususnya karbon dapat
mengakibatkan perubahan sifat. Pada penelitian ini penulis mencari pengaruh oli
SAE 10, SAE 20, dan SAE 40, sebagai media quenching terhadap nilai kekerasan
cincin torak sepeda motor.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan pengujian komposisi
kimia untuk mengetahui komposisi kimia dari bahan pembuat cincin torak sepeda
motor tersebut dan menentukan suhu dalam proses treatment. Pengujian
kekerasan, bertujuan untuk mengetahui pengaruh viskositas oli sebagai media
quenching terhadap kekerasan cincin torak sepeda motor. Pengujian foto mikro
bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan susunan cincin torak sebelum
dan sesudah mengalami proses quenching.
Untuk benda uji tanpa perlakuan, kekerasan rata-rata 425,34 VHN. Benda uji
yang mendapat treatment 900˚ dengan media quenching oli SAE 10
kekerasannya 866,46 VHN, quenching dengan oli SAE 20 kekerasannya 749,74
VHN, dan untuk quenching dengan menggunakan oli SAE 40 kekerasannya
didapat 666,22 VHN. Sehingga dapat diketahui bahwa makin rendah viskositas
oli sebagai media quenching makin tinggi pula kekerasan yang akan dihasilkan.
Kata Kunci : Cincin Torak, Quenching, ViskositasOli.
|