ABSTRAK :
Di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dewasa ini, frekuensi
penerbangan semakin meningkat. Padahal fasilitas Runway, Taxiway, Apron, dan
Gate masih terbatas untuk melayani jumlah pesawat dan penumpang yang datang
dan berangkat secara maksimal pada jam-jam sibuk penerbangan. Dengan
keterbatasan tersebut Pengelola Bandar Udara Internasional Adisutjipto
Yogyakarta harus dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin, terutama
dalam mengatur jadwal penerbangan baik yang datang ( arrival ) maupun
berangkat ( departure ), dan mengatur penggunaan Gate ( pintu keberangkatan )
serta penempatan Parking Stand pesawat tanpa mengesampingkan aspek
keamanan, ketertiban dan keselamatan di Bandar Udara Internasional
Adisutjipto Yogyakarta.
Jadwal penerbangan sebagai faktor utama dalam menentukan pilihan calon
penumpang terhadap airlines. Akibatnya airlines dipacu untuk mengembangkan
suatu program penjadwalan yang dapat memenuhi kebutuhan penumpang.
Jadwal penerbangan juga harus dapat dilaksanakan ( feasible ) dan dapat dijual
( marketable ). Maka dari itu, airlines harus menyusun jadwalnya sesuai dengan
target pemasaran. Namun penyusunan jadwal juga harus memperhatikan
ketersediaan pesawat dan awak pesawat, kebutuhan perawatan, dan peraturan
bandar udara. Pembatalan penerbangan pada suatu bandar udara akan
mengakibatkan airlines kekurangan pesawat ditempat lain pada hari itu,
Sehingga menimbulkan ketidakpastian jadwal dan merusak citra perusahaan
sehingga calon penumpang atau bahkan pelanggan akan berpaling ke airlines
lain.
|