ABSTRAK :
Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh ketinggian terban terhadap efisiensi thermal. Ada beberapa faktor parameter yang mempengaruhi efisiensi thermal pada ketinggian seperti: tekanan, temperatur, kelembaban dan atmosphere yang berubah-ubah, semua ini berpengaruh terhadap prestasi dan efisiensi thermal. Perubahan ketinggian pada ketinggian terbang pesawat terbang dapat berpengaruh terhadap efisiensi thermal yang di hasilkan engine, dikarenakan perubahan parameter siklus yang berbeda sesuai dengan kondisi ketinggian terbang yang berbeda, hal ini terjadi akibat pengaruh temperatur udara yang masuk ke kompresor. Suhu udara masuk ke kompresor (suhu awal) sangat tergantung pada rendahnya suatu tempat (daerah ketinggian), semakin rendah suatu ketinggian terbang, semakin besar temperaturnya dan sebaliknya semakin tinggi suatu ketinggian terbang semakin rendah temperaturnya. Penelitian ini ingin menjawab sejauh mana pengaruh ketinggian terbang terhadap efisiensi thermal, dan pada ketinggian berapa akan di hasilkan efisiensi thermal optimum. Turbin gas dengan gas sebagai fluida kerjanya, merupakan suatu model yang digunakan dalam termodinamika untuk suatu siklus ideal, gas turbin ini menggunakan siklus Brayton, pada keyataannya sistem turbin gas meyimpang dari siklus ideal. Hal ini disebabkan karena proses kompresi dan ekpansi tidak terjadi secara isentropic, sedangkan fluida kerja gas ideal dengan constan. pC
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu wawancara dan observasi, ini digunakan untuk memudahkan dalam mendapatkan data yang dibutuhkan, pengambilan data yang digunakan yaitu dengan cara mencatat data pada saat pesawat berada pada level cruising condition dengan power yang sama. Pengambilan data dimulai dari ketinggian 5000 feet sampai 35.000 feet, selain itu untuk mendapatkan data performa engine diambil pada saat engine Test Cell dan disesuaikan dengan International Standar Atmosphere.
Ketinggian tidak berpengaruh buruk terhadap efisiensi thermal yang di hasilkan. Bahkan sebaliknya semakin tinggi terbang pesawat semakin baik efisiensi thermal yang dihasilkan. Efisiensi thermal optimum pesawat Boeing 737-300 dengan engine CFM56-3-C1terjadi pada ketinggian 35.000 feet.
Kata kunci : Efisiensi thermal, Ketinggian, Engine CFM56-3-C1
|