ABSTRAK :
Analisis penentuan penjadwalan penerbangan ini dilakukan dengan
penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang
digunakan adalah dengan analisis time series dengan metode kuadrat terkecil
(least square methode). Analisis data ini diselesaikan menggunakan analisis
forecasting and linear regression dari program Quant System (QS). Hasil yang
diperoleh dari analisis dengan program Quant System adalah, untuk
kedatangan Y = -21954,98 + 33414,22 X, dengan koefisien determinasi (R2)=
88% dan koefisien korelasi (r) = 0,940, untuk keberangkatan Y = -22068,45 +
32661,55 X, dengan koefisien determinasi (R2) = 89% dan koefisien korelasi (r)
= 0,942. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara
penentuan waktu penerbangan dengan laju pergerakan penumpang untuk rute
Jogjakarta-Jakarta PP Garuda Indonesia.
Jadwal penerbangan sebagai faktor utama pilihan calon penumpang
airline. Akibatnya airline dipacu untuk mengembangkan suatu program
penjadwalan yang dapat memenuhi kebutuhan penumpang. Jadwal
penerbangan juga harus dapat dilaksanakan (feasible) dan dapat dijual
(marketable). Oleh karena itu, airline harus menyusun jadwalnya sesuai
dengan target pemasaran.
Jam-jam sibuk di bandar udara Adisutjipto Yogyakarta terutama untuk
maskapai Garuda Indonesia untuk jam keberangkatan penumpang adalah
pada jam 06.00, jam 07.35, jam 09.50, jam 13.20, jam 14.40, jam 16.35, jam
17.35, dan jam 19.25. Dari hasil analisis data untuk frekuensi penerbangan
Garuda Indonesia sebanyak 8 flight sehari kemungkinan dapat ditambah
frekuensinya, karena demand yang tersedia relatif banyak. Sedangkan ground
time standar yang digunakan adalah selama 35 menit.
|