ABSTRAK :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jarak jelajah (range) dan waktu
tahan terbang (endurance) pesawat KT1B
berdasarkan ketinggian terbang.
Penelitian ini akan mengemukakan kemampuan terbang dalam pencapaian jarak
jelajah dan waktu terbang pada pesawat terbang latih KT1B
yang dipengaruhi
oleh faktor ketinggian seperti berubahnya temperatur, tekanan dan densitas udara
secara teoritis. Aspekaspek
jarak jelajah dan waktu terbang dalam penelitian ini
meliputi pengaruh ketinggian terhadap gaya angkat (Lift), gaya hambat (Drag)
dan konsumsi bahan bakar. Dengan adanya perubahan tersebut akan
mengakibatkan hasil yang berbeda terhadap pencapaian jarak jelajah dan waktu
terbang pada pesawat terbang KT1B.
Parameter lingkungan yang utama adalah
tekanan, temperatur, dan densitas udara atmosfer. Kesemuanya itu berpengaruh
pada prestasi dan efisiensinya.
Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental mengenai pengaruh
ketinggian terbang terhadap jarak jelajah dan waktu tahan terbangnya. Dengan
adanya uraian analisis formula kemudian dilakukan pengujian pada berbagai
ketinggian terbang sehingga didapatkan hasil kinerja pesawat KT1B
dalam
bentuk nilai jarak jelajah yang bisa dicapai oleh pesawat tersebut. Pesawat tidak
hanya mengalami guling (rolling), angguk (pitching), dan belok (yawing) tetapi
juga gerakan angkat (heaving), ayun (swaying), dan luncur (diving). Namun
demikian, analisis ini dilakukan hanya terfokus pada kondisi cruising dengan
tidak dipengaruhi oleh adanya angin. Pesawat terbang yang beroperasi pada
kondisi lingkungan yang berubahubah
sesuai dengan ketinggian terbangnya akan
mengalami perubahan prestasi terbangnya. Hal ini menjadi dasar dilakukannya
analisis pada penelitian ini.
Pesawat terbang dan engine penghasil gaya dorong merupakan kesatuan
yang utuh dengan daerah operasi terletak dalam koridor terbang. Koridor terbang
tersebut dibatasi oleh suatu batas gaya angkat (Lift), batas temperatur dan batas
gaya aerodinamika. Setelah dilakukan analisis terhadap jarak jelajah dan waktu
terbang ternyata dengan semakin tinggi pesawat KT1B
melaksanakan terbang
jelajah, hasil yang diperoleh adalah jarak jelajah yang semakin meningkat dan
waktu terbang yang semakin lama. Dari hasil analisis ketinggian 5000 feet hingga
25000 feet dengan interval 5000 feet diperoleh perubahan kenaikan jarak jelajah
sebesar 16 %. Jarak jelajah yang paling besar terjadi pada ketinggian 25000 feet.
Pada ketinggian tersebut jarak yang ditempuh dapat mencapai 3937,877 km atau
2126,283 nautical mile dengan kecepatan terbang 170 knot. Apabila jarak tersebut
ditempuh dengan kecepatan tersebut waktu yang diperlukan adalah 13,02 jam.
Untuk terbang dengan kecepatan maksimum hanya mencapai 2,7 jam.
Kata Kunci : range, endurance, cruising, ketinggian
|