ABSTRAK :
Perawatan didefinisikan sebagai seluruh aktivitas yang dilakukan
terhadap sistem- sistem teknik dengan tujuan untuk menjaga/ membawa kondisi
sistem ke kondisi yang dikehendaki untuk memenuhi spesifikasi fungsinya.
CFM56-3 C1 menggunakan konsep pemeliharaan yang disebut pemeliharaan
berdasarkan kondisi (On Condition Maintenance).
Analisis data engine dikelompokkan menjadi dua, yaitu : analisis data
untuk engine accessories dan analisis data untuk core engine. Analisis data untuk
engine core ada dua bentuk, yaitu : analisis yang dilakukan ketika engine diremove
dari pesawat (off-wing) dan analisis yang dilakukan ketika engine masih
ter-install pada pesawat (on-wing).
Nilai rata- rata loss of installation untuk 21 serial number yang berbeda
adalah sebesar 3.230238095 deg Celcius. Untuk 21 serial number engine tersebut
masih dalam batasan normal atau layak terbang (batasan normal loss of
installation EGT margin adalah 2- 12 deg Celcius). Nilai rata- rata engine
deterioration untuk 21 serial number yang berbeda adalah sebesar 14.71595 deg
Celcius. Dari data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa nilai rata- rata
engine deterioration rate untuk 21 serial number engine yang berbeda, yang
melakukan perawatan di Garuda Maintenance Fasility masih dalam batas wajar
atau layak untuk beroperasi. Adapun batasan nilai engine deterioration rate
adalah 2- 17 deg Celcius. Setelah dilakukan analisis yang meliputi penyebab loss
of EGT margin yang terjadi pada saat engine berada di test cell dengan kondisi
engine pada saat berada pada pesawat/ on- wing dan engine deterioration rate
untuk 21 serial number yang berbeda didapatkan solusi yang nantinya dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam pelaksanaan
maintenance selanjutnya
Kata Kunci: EGT margin, Test Cell, Run-up, Loss of EGT margin, deterioration
rate.
Agus
|