ABSTRAK :
Semakin bertambahnya jumlah masyarakat yang memiliki sepeda motor, maka
akan meningkat pula kebutuhan akan tempat perawatan mesin (bengkel) atau kebutuhan
akan tempat pembelian onderdil. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan antar tempat
layanan atau bengkel dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.
Masalah yang akan timbul adalah apabila jumlah layanan yang tersedia tidak
sebanding dengan jumlah sepeda motor yang ada, maka akan terjadi penumpukan
sepeda motor pada bengkel. Dan apabila jumlah fasilitas pelayanan yang dimiliki
bengkel tersebut tidak mencukupi untuk melayani jumlah sepeda motor yang datang
bersamaan, maka akan terjadi antrian. Sebaliknya apabila jumlah fasilitas pelayanan
yang dimiliki bengkel tersebut jauh melebihi dari kebutuhan yang sebenarnya, maka
akan menimbulkan pemborosan biaya yang menyebabkan adanya system pelayanan yang
kurang efektif.Jumlah stasiun pelayanan servis sepeda motor ytang tersedia ada 7 unit
stasiun. Permasalahn antrian ini dipecahkan untuk menentukan jumlah stasiun
pelayanan servis sepeda motor yang optimal untuk beroperasi pada tiap-iap jam sibuk
sesuai dengan kepadatan pelanggan. Metode yang digunakan untuk mengoptimalkan
jumlah stasiun pelayanan servis sepeda motor berdasarkan metode analisis antrian.
Penentuan jumlah stasiun pelayanan servis sepeda motor yang optimal
diputuskan dengan menggunakan dua pertimbangan yaitu berdasarkan tingkat aspirasi
dan total biaya yang ditimbulkan atas pengurangan atau penambahan jumlah stasiun
pelayanan servis sepeda motor.
Penentuan total biaya dengan cara membandingkan biaya dari setiap alternatif jumlah
stasiun pelayanan servis sepeda motor yang diusulkan. Untuk mendukung keputusan
pemilihan jumlah stasiun pelayanan servis sepeda motor diperlukan data-data tingkat
kedatangan pelanggan pada setiap periode waktu, tingkat waktu pelayanan servis sepeda
motor, dan waktu tunggu yang masih dapat ditoleransi oleh pelanggan. Data-data yang
terkumpul diolah dan dianalisa secara statistika dan dengan menggunakan rumus-rumus
antrian yang sesuai dengan observasi. Analisa awal yang didapat adalah multi channel
dengan bentuk antrian terpisah dan diasumsikan tiap channel mempunyai panjang
antrian yang sama.
Setelah dilakukan perhitungan jumlah stasiun pelayanan servis sepeda motor,
pada tiap-tiap periode jam sibuk diputuskan untuk menambah satu unit stasiun
pelayanan servis sepeda motor. Adapun tiap-tiap periode jam sibuk jumlah stasiun
pelayanan servis sepeda motor yang disedikan adalah, periode I (08.00-09.00) 8 unit
stasiun, periode II (09.00-10.00) 8 unit stasiun, periode III (10.00-11.00) 8 unit stasiun,
periode IV (11.00-12.00) 8 unit stasiun. Dari hasil analisa dapat diarik kesimpulan pihak
Bengkel AHASS 426 Ngabean perlu menambah 1 unit stasiun pelayanan servis sepeda
motor beserta fasilitasnya, dan hasil ini penulis kembalikan kepada pihak bengkel
AHASS 426 Ngabean untuk memutuskan dari tujuan dan kepentingan yang berbeda yaitu
kepentingan pihak bengkel ataukahh kepentingan pelanggan yang diutamakan.
|