ABSTRAK :
Tujuan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan, sudah selayaknya
bila keuntungan menjadi syarat utama dalam menjaga kelangsungan perusahaan.
Penggunaan sumberdaya produksi, dengan orientasi pada pasar internasional,
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat memperoleh jumlah produksi yang
optimal. Perusahaan akan untung atau rugi tergantung pada keberhasilan
didalam usaha memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dimiliki oleh
perusahaan secara optimal.
PT. Wana Awet Mas adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi
kayu lapis. Permasalahan yang dihadapi adalah proses produksi yang belum
optimal, sehingga kemampuan untuk memenuhi permintaan konsumen belum
maksimal, oleh karena itu permasalahannya adalah upaya untuk mengoptimalkan
pengalokasian bahan baku yang sudah tersedia.
Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi menggunakan, metode peramalan
(untuk 6 bulan perencanaan) double exponential smoothing with linier trend,
analisis linier programming dengan metode simplek memakai software
Quantitative System.
Hasil yang diperoleh dari analisis linier programming dengan metode simplek
bahwa produksi kayu lapis PT. Wana Awet Mas ternyata belum optimal, dan ini
ditunjukan dengan meningkatnya jumlah produksi Fuji WAM 50 m3, Taiko AW 60
dan Taiko AWS 70, selain itu keuntungan yang diperoleh dari kombinasi produk
dengan penjualan yang sesungguhnya didapat selisih sebesar Rp 34.864.980 – Rp
33.057.558 = Rp 1.807.422,- . Pada nilai batasan sumberdaya produksi yang
digunakan hampir seluruhnya belum dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut
dapat dilihat masih adanya nilai surplus pada kapasitas sumberdaya produksi.
Kata Kunci : Bahan baku, Kapasitas produksi, Linier programming.
|