UJI PERBANDINGAN KEMAMPUAN AERODINAMIKA
SAYAP KONVENSIONAL DENGAN SAYAP
MENGGUNAKAN WING GRID PADA
LOW TURBULENCE SUBSONIC WIND TUNNEL |
Penulis RIO LOBO
Pembimbing : Moh. Ardi Cahyono, ST, MT - Arief Suwardiman, ST
|
ABSTRAK :
Adanya penambahan aspek rasio maka induced drag akan berkurang
namun secara struktural berat pesawat juga akan bertambah. Pengurangan drag
mempengaruhi efisiensi aerodinamis (L/D = rasio lift dan drag) pesawat yang
akan menjadi lebih besar sehingga kemampuan angkut semakin besar pula.
Karena drag yang kecil maka pesawat juga akan lebih irit bahan bakar. Dengan
wing grid memungkinkan suatu pesawat memiliki bentangan sayap (wing span)
yang lebih pendek – aspek rasio yang lebih kecil – namun masih tetap menjaga
performance dari pesawat. Untuk mengetahui besar perbandingan kemampuan
aerodinamis antara sayap konvensional dengan sayap menggunakan wing grid
maka pada penelitian ini bertujuan mengetahui besaran nilai lift dan drag pada
masing –masing model sayap yaitu sayap konvensional dan sayap menggunakan
wing grid serta untuk mengetahui pengaruh induced drag pada kedua model
sayap tersebut.
Pengujian dilakukan pada model sayap konvensional dengan bentuk
rectangular/ persegi dan model sayap non konvensional mengunakan wing grid.
Pengujian pada terowongan angin (Low Turbulence Subsonic Wind Tunnel)
dengan mengambil data hasil uji yaitu nilai lift dan drag yang ditimbulkan oleh
kedua model sayap tersebut. Selanjutnya analisis perhitungan untuk mengetahui
nilai induced drag dari masing-masing model sayap.
Dan pada pengujian ini ditemukan adanya penambahan gaya angkat yang
lebih besar pada model wing grid setiap perubahan sudut serang dan kecepatan.
Dalam perhitungannya ditemukan bahwa rata-rata pengurangan induced drag
pada model wing grid mencapai 34,37% dibandingkan dengan model
rectangular.
Kata kunci: wing grid, lift, drag, induced drag
|
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
|
|
Penulis |
: RIO LOBO |
|
NIM |
: 03050104 |
|
Foto |
: |
|
File |
: [ Baca file skripsi ]
|