ABSTRAK :
Penggunaan mesin turboprop pada jenis pesawat latih terbang lebih
menguntungakan karena tidak bising, lebih hemat bahan bakar. Namun selain
keunggulan atau keuntungan tersebut, mesin turboprop mengalami penurunan
daya yang disebabkan turbin mengalami pembebanan penyalaan awal yang
terlalu berat. Oleh karena itu perlu adanya perancangan suatu mesin turboprop.
Adapun tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengetahui berapa besar daya
dorong yang dihasilkan oleh engine turboprop serta untuk mengetahui berapa
besar Specific Fuel Consumption (SFC) pada engine yang dirancang.
Perancangan ini mengambil tempat di Skadon Teknik 043 Lanud
Adisutjipto Yogyakarta, dengan subjek perancngan yaitu mesin pesawat terbang
latih KT-1B TNI Angkatan Udara Yogyakarta, Penyelesaian skripsi ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang dibutuhkan
untuk penyusunan dan pembahasan. Metode yang digunakan tersebut adalah
metode wawancara dan metode observasi.
Dari hasil data dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil perancangan engine turboprop menunjukkan
peggunaan bahan bakar atau Spesific Fuel Consumption ( SFC) pada engine
rancangan lebih efisien, yakni 0,779 lb sedangkan pada data engine pesawat
KT-1B adalah sebesar 0,827 lb. dan power yang dihasikan lebih besar yakni
jika dibandingkan dengan power engine pesawat KT-1B yang
hanya mampu mencapai 30208,635 SHP. Adanya penurunan jumlah tekanan dan
temperatur pada tiap section engine, yang menunjukan adanya faktor efisiensi
komponen mesin, sehingga mempengaruhi power yang dihasilkan.
Kata kunci : KT-1B, Spesific Fuel Consumption (SFC), Shaft Horse Power
(SHP)
|