ABSTRAK :
Pada saat ini peranan teknologi di dalam dunia penerbangan semakin
pesat karena konsumen yang ingin memanfaatkan sarana trasportasi dengan
cepat, nyaman,aman, dan efisien . untuk itu perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri pesawat terbang bersaing menciptakaan sarana trasportasi
dengan mengutamakan aspek pelayanan dengan baik bagi para konsumen.
Sayap adalah salah satu bagian pesawat yang berfungsi menghasilkan
gaya angkat (lift). Maka para perancang telah menambahkan winglet pada
pesawat tersebut karena dengan penambahan winglet pesawat dapat berpengaruh
terhadap pengurangan induced drag dan dapat memperbesar aspek ratio(AR).
Oleh karena itu pada skripsi yang saya tulis ini untuk membandigkan antara
pesawat boeing 747-200 yang penggunaan sayapnya tidak dilengkapi dengan
pemasangan winglet dan pada pesawat boeing 747-400 menggunakan winglet
sebagai struktur pelengkap suatu satu sayap pesawat, karena penambahan
winglet itu sendiri pesawat tersebut dapat memperoleh kesetabilan dengan baik.
Winglet merupakan komponen struktur yang terletak pada ujung sayap
(wingtip) dan berpengaruh pada aliran aerodinamis pada sayap pesawat.
Dari analisa yang penulis dapatkan dengan membandingkan antara pesawat
yang menggunakan winglet dan yang tidak menggunakan winglet. Dari hasil
perhitungan induced drag untuk pesawat terbang jenis Boeing 747-200 sebesar
262,2235 lb,dan pada Boeing 747-400 sebesar 249,611 lb. jadi dengan
wingletlah pesawat dapat memperkecil induced drag dan memperbesar aspek
ratio dan pesawat dapat memperbaiki kesetabilanya pada saat terbang dan Dari
hasil perhitungan kekuatan vortex yang dapat ditahan oleh winglet sebesar
2752,9008 ft 2 /sec dan besarnya gaya angkat tambahan akibat vortex tertahan
wigtip karena pengaruh winglet sebesar 478,682 lb/ft.
Kata kunci : lift,airfoil,induced drag
|