ABSTRAK :
Banyak sekali maskapai-maskapai penerbangan yang tumbuh pada saat ini,
sehingga terjadi persaingan bisnis yang ketat. Setiap maskapai penerbangan
saling bersaing memperoleh keuntungan. Salah satu cara agar bisa mendapatkan
banyak penumpang adalah dengan menjual tiket dengan harga yang murah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keuntungan dan kerugian tidak hanya dari
segi tiket saja. Masih banyak hal lain, salah satu contohnya adalah penggunaan
tipe pesawat yang sesuai untuk digunakan mengangkut penumpang dalam satu
rute penerbangan. Suatu penerbangan akan lebih menguntungkan bila
menggunakan pesawat yang tepat serta mempunyai biaya operasional yang
rendah. Untuk itu terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu
diantaranya adalah biaya operasional langsung (direct operating cost = DOC).
Perhitungan biaya operasi langsung berdasarkan dari biaya crew, biaya
bahan bakar (fuel), biaya asuransi, biaya sewa (leasing), depresiasi, dan biaya
perawatan pesawat. Sebagai perbandingan biaya operasional langsung
ditentukan untuk setiap jam terbang.
Untuk rute Yogyakarta-Makasar, pesawat Fokker 100 mempunyai biaya
operasional langsung perjam terbang yang lebih kecil dari pada pesawat Boeing
737-200. Pesawat Fokker-100 mempunyai biaya operasional langsung sebesar
2732,687 US $/jam terbang sedangkan pesawat Boeing 737-200 mempunyai
biaya operasional langsung sebesar 3683,541 US $/jam terbang. Dengan
perbandingan tersebut, maka pesawat Fokker 100 lebih tepat dioperasikan
menerbangi rute Yogyakarta-Makasar dilihat dari sisi biaya operasional
langsung.
Kata Kunci : pesawat terbang, biaya operasional, rute, jam terbang.
|