ABSTRAK :
Engine merupakan salah satu sistem yang sangat penting dalam desain
konseptual pesawat terbang untuk menghasilkan performa yang memuaskan misi
desain. Dalam perkembangannya, engine yang banyak digunakan pada pesawat
terbang adalah engine tipe turbofan, khususnya untuk pesawat terbang komersial
karena engine tipe ini dikenal lebih hemat fuel dan mampu menghasilkan thrust
yang besar.
Kemajuan teknologi telah mendorong adanya upaya untuk meningkatkan
performa engine sehingga berbagai penelitian untuk pengembangan siklus engine
turbofan banyak dilakukan. Salah satu konsep yang digunakan dalam
pengembangan ini adalah konsep isothermal combustion dalam turbin atau
turbine burner (turburner). Isothermal combustion merupakan pembakaran yang
berlangsung pada temperatur konstan di turbine burner (turburner) dimana hasil
pembakaran tersebut tidak meningkatkan temperatur gas karena langsung
dikonversi untuk memutar kompresor dan fan. Konsep isothermal combustion
diterapkan pada engine turbofan yaitu pada pembakaran di high pressure turbine
burner (HPTB) dan low pressure turbine burner (LPTB) sedangkan pada main
burner diterapkan konsep isobaric combustor. Dalam analisis tersebut
dibandingkan tiga konfigurasi engine turbofan yaitu turbofan tanpa afterburner,
turbofan dengan afterburner, dan turbofan dengan turburner.
Berdasarkan hasil analisis dengan variabel desain fan pressure ratio,
compressor pressure ratio, bypass ratio dan flight mach number diperoleh bahwa
engine turbofan dengan turburner memiliki performa yang lebih baik
dibandingkan kedua konfigurasi engine konvensional. Engine ini mampu
menghasilkan thrust yang besar dengan thrust specific fuel consumption yang
rendah, selain itu engine ini mampu menghasilkan thrust yang sama dengan
penggunaan TSFC yang rendah atau dengan kata lain bahwa engine dengan
turburner mampu menghasilkan thrust yang lebih besar dengan TSFC yang sama.
Kata kunci : isothermal combustion, turburner, specific thrust, thrust specific fuel
consumption
|