ABSTRAK :
Di dunia penerbangan faktor keamanan merupakan salah satu faktor yang
penting. Struktur pesawat harus mampu menahan beban – beban yang terjadi
selama masa terbangnya. Salah satu beban yang harus mampu ditahan adalah
beban pada kondisi emergency landing tanpa mengalami deformasi yang
menyebabkan kerusakan.
Pada penelitian ini menggunakan metode elemen hingga, dimana dasar
metode elemen hingga adalah membagi benda kerja menjadi elemen – elemen
kecil yang jumlahnya berhingga sehingga dapat memperhitungkan reaksi akibat
beban (load) pada kondisi batas (boundary condition) yang diberikan. Pemodelan
dengan menggunakan metode elemen hingga memerlukan peralatan komputer
karena banyak melibatkan persamaaan yang kompleks pada setiap elemennya.
Sehingga pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak MSC Patran/Nastran
2005 untuk pemodelan dan analisis.
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan MSC Patran/Nastran
2005 dan mengolahnya kembali dengan kondisi bending, maka didapati untuk
elemen Quad tegangan maksimum terjadi pada case 9 dengan ID 4101529
dengan nilai von mises 1.42E+02 MPa dan MS 2.077. Sedangkan untuk elemen
untuk Bar tegangan maksimum terjadi pada case 3 dengan ID 2102418 nilai
4.42E+01 MPa dan setelah dilakukan analisis bending, buckling, dan crippling
didapat nilai MS 4.9121, 106.7901 dan 3.5879.
Kata Kunci: wing box, emergency landing, metode elemen hingga, MSC
Patran/Nastran, Margin of Safety
|