ABSTRAK :
Mesin jet adalah sebuah jenis mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yaitu memanfaatkan udara sebagai media dan dilakukan pembakaran di ruang bakar. Prinsip seluruh mesin jet pada dasarnya sama, yaitu mempercepat massa (udara dan hasil pembakaran) ke satu arah dan dari hukum Newton ketiga, mesin akan mengalami dorongan ke arah yang berlawanan (hukum aksi reaksi). Mesin turbofan yang kita ketahui memiliki dua tipe yaitu high bypass ratio dimana nilai dari α›2, dan lower bypass ratio dengan nilai α‹2 , dan pesawat udara bermesin turbofan dengan dilengkapi dengan pembakaran kedua atau after burner mampu mencapai kecepatan supersonik.
Pada prinsipnya, proses isothermal combustion merupakan proses pembakaran yang berlangsung pada kondisi temperatur yang sama atau konstan, dan dalam berbagai penelitian antara lain yang dilakukan oleh Andriani disebutkan bahwa suatu engine yang menggunakan proses ini diklaim mampu memiliki efisiensi engine yang lebih baik bila dibandingkan dengan mesin turbofan konvensional. Pada penelitian ini akan divariasikan nilai dari bypass ratio, untuk melihat pengaruh yang akan terjadi.
Setelah dilakukan perhitungan dan analisis, pengaruh thrust yang dihasilkan sebagai akibat dari variasi bypass ratio dengan isothermal combustion pada super-cruise engine meningkat pada tiap variasi. Untuk thrust pada bypass ratio terkecil (3) adalah sebesar 78.435 N, dan untuk variasi terbesar (10) adalah sebesar 175.125,8 N. dan semakin besar bypass ratio, nilai Q (laju kalor) dari bahan bakar semakin kecil ditunjukkan pada gambar grafik 4.12, ini menunjukkan tingkat efisiensi engine semakin besar seiring dengan naiknya bypass ratio.
Kata kunci: Isothermal combustion, bypass ratio, thrust, efisiensi engine
|