ABSTRAK :
Sampah kulit merupakan limbah industri yang saat ini masih jarang dimanfaatkan. Selama ini sampah kulit menjadi salah satu masalah lingkungan yang memerlukan penanganan yang sangat serius. Masalah yang sering muncul dalam penanganan sampah kulit terus bertambah jumlahnya adalah belum adanya pemanfaatan limbah tersebut dan semakin sulitnya ruang yang pantas untuk pembuangannya. Sehingga dalam penanganannya, kulit ini sering menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan. Komposisi yang diuji dengan prosentase briket batubara : kulit adalah 100 % briket batubara, 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%. Dengan ukuran briket batubara adalah 40 mesh.
Penelitian awal dilakukan dengan pengumpulan sampah kulit, pencacahan sampah kulit, pengayaan briket batubara, pengujian bahan baku (kadar air, kadar abu, nilai kalori) dan memvariasikan campuran bahan uji, kemudian dilakukan pembakaran dengan menggunakan peralatan yang telah dibuat untuk mengetahui tingginya temperatur yang dihasilkan, besarnya laju penurunan massa, dan polutan yang dihasilkan.
Berdasarkan percobaan dan hasil pengujian yang didapatkan, penambahan sampah kulit akan menurunkan temperatur penyalaan dan mengurangi kadar polutan. Penambahan sampah kulit juga dapat menaikkan temperatur pembakaran. Komposisi yang terbaik dalam penelitian ini adalah, variasi campuran 70% batubara dengan 30% karena menghasilkan temperatur tertinggi dengan waktu yang lebih lama dan menghasilkan kadar polutan rendah.
Kata kunci : Sampah kulit, variasi campuran, laju penurunan massa, temperatur, polutan.
|