ABSTRAK :
Besi cor nodular juga dikenal dengan ductile iron, speroidal graphite iron
( SG iron ), atau spheruitic iron. Besi tuang ini grafitnya berbentuk bola-bola
kecil ( spheroid ). Proses austemper adalah proses perlakuan panas yang dilihat
dengan memanaskan besi tuang neduler hingga temperatur austenit (850°C) dan
ditahan selama 1 jam, kemudian diikuti pendinginan dengan pencelupan besi
tuang kedalam media celup panas berupa oli, setelah itu distemper pada suhu
400°C dan ditahan 1 jam, kemudian spesimen dikeluarkan dari tungku dan
dilakukan pendinginan udara. Spesimen hasil proses baik tanpa perlakuan panas,
austemper tersebut dilakukan pengujian impak, pengujian kekerasan, tarik, dan
pengamatan struktur mikro kemudian hasilnya dibandingkan.
Fasa-fasa yang diketahui dari uji struktur mikro yaitu fasa perlit, dan
ferrit. Proses austemper 400°C menunjukkan angka kekerasan sebesar 47,4 HRC,
dan proses tanpa perlakuan (as cast) angka kekerasan sebesar 39,7 HRC.Besi cor
neduler yang telah diberi austemper mempunyai nilai kekuatan tarik lebih tinggi
yaitu 77,86 kg/mm2 dan regangan 0,14%. Spesimen tanpa perlakuan (As cast)
sebesar 53,28 Kg/mm2, nilai regangan sebesar 0,166 %. Dari hasil pengujian
impak, harga impack austemper 400°C sebesar 8,16 joule, nilai keliatan 0,092
joule/mm2 dan tanpa perlakuan panas (as cast) diperoleh nilai tenaga patah (HI)
sebesar 4,888 Joule nilai keliatan bahan (HK) sebesar 0,058 joule/mm2 Matrik
yang terbentuk dalam besi cor neduler 45 austemper 400°C adalah bainit,
sehingga nilai kekerasan, tarik dan impack juga meningkat dibandingkan besi cor
neduler tanpa perlakuan (as cast)
Kata kunci : Besi cor neduler 45, austemper, Impak, Kekerasan, tarik,
Struktur Mikro
|