ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN TERBANG
TERHADAP SPECIFIC FUEL CONSUMPTION
ENGINE TURBOPROP PT6A-62 PADA PESAWAT TERBANG KT-1B
DALAM KONDISI CRUISING |
Penulis YOSEP RILO PAMBUDI
Pembimbing : M. Ardi Cahyono, ST, MT - Karseno KS, INZ, SE, MM
|
ABSTRAK :
Dalam pengoperasian engine pada suatu pesawat terbang sangatlah
penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja engine
untuk mencapai kerja yang optimal. Dengan ketinggian yang selalu berubah-ubah
akan mempengaruhi kinerja engine turboprop tersebut. Dengan demikian akan
mempengaruhi konsumsi bahan bakar pesawat terbang itu sendiri.
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah
untuk mengetahui besarnya nilai specific fuel consumption atau konsumsi bahan
bakar spesifik dan mengetahui pengaruhnya terhadap ketinggian serta daerah
ketinggian yang paling efisien dalam penggunaan specific fuel consumption
engine turboprop PT6A-62 pada pesawat terbang KT-1B.
Untuk melakukan analisis terhadap objek yang dilakukan, perlu
diperhatikan beberapa teori-teori dalam penyelesaian objek yang ditentukan. Hal
ini didukung bagaimana engine turboprop PT6A-62 pada KT-1B tersebut
beroerasi pada berbagai kondisi ketinggian, mulai udara masuk melalui intake
dari free steram sampai udara tersebut keluar melalui exhaust nozzle. Sedangkan
proses analisis perhitungannya menggunakan rumus-rumus atau persamaan
secara matematis dalam buku “Elements of Gas Turbine Propulsion” karangan
Jack D Mattingly dan menggunakan software Microsoft Excel 2007. Untuk
memulai perhitungan maka dilakukan beberapa masukan nilai parameter atau
data output yang telah didapat pada engine turboprop PT6A-62 pada KT-1B.
Parameter tersebut untuk mencari atau mengetahui specific fuel consumption
paling efisien dengan variasi ketinggian yang telah ditentukan pada kondisi
cruising mulai dari ketinggian 10.000 ft – 35.000 ft, dengan interval kenaikan
ketinggian per 2.000 ft. Dengan menggunakan perbandingan analisis turboprop
ideal dan real maka didapatkan nilai specific fuel consumption paling efisien
pada kondisi cruising diketinggian 10.000 ft – 35.000 ft adalah pada ketinggian
35.000 ft karena kondisi real mendekati kondisi ideal dengan nilai specific fuel
consumption pada kondisi ideal 0,563 (lbm/hr)/lbf dan pada kondisi real 0,702
(lbm/hr)/lbf. Dengan demikian semakin tinggi pesawat terbang semakin efisien
penggunaan specific fuel consumption saat melakukan terbang cruising.
(kata kunci : ketinggian, fuel/air ratio, specific thrust, specific fuel consumption)
|
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
|
|
Penulis |
: YOSEP RILO PAMBUDI |
|
NIM |
: 02050027 |
|
Foto |
: |
|
File |
: [ Baca file skripsi ]
|