ABSTRAK :
Pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin
II meningkat pesat hingga 2013 dengan 40% didominasi penumpang rute
Palembang-Medan. Pergerakan pesawat naik dan jumlah penumpang per trip
pun meningkat, sehingga perlu dipandang dalam pemilihan pesawat yang
efisien termasuk penentuan tarif tiket dan load factor agar tidak terjadi
perang harga tiket antar airlines dan terhindar dari hal-hal yang tidak perlu.
Seperti banyak kecelakaan pesawat beberapa tahun terakhir ini.
Dengan menggunakan konsep LCC-Recurring Cost (2004) dan ATA Cost
Index (2008), sesuai teori ATA Cost Method (1967) dan NASA (2005),
sesuai textbook Radnotti (2002) dan Pasaribu (2002), sesuai jurnal Airbus
(1998), Boeing (1999) dan Snare (2006), serta metode pemodelan Simulasi
Microsof Excel 2007 dan Simulasi DARPA (2002), untuk mencari tipe
pesawat efisien berikut tarif tiket dan load factor untuk rute penerbangan
Palembang–Medan periode 2009-2013.
Untuk 2013 fasilitas runway dan apron Bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II belum perlu ditambah atau diperluas. Sesuai biaya operasi
penerbangan pesawat paling efisien adalah pesawat B737-400 dan pesawat
paling tidak efisien adalah pesawat MD87. Dari hasil perhitungan biaya
operasi langsung Simulasi Microsoft Excel 2007 berbeda 9% dari Simulasi
DARPA. Proporsi biaya operasi Simulasi Microsoft Excel 2007 ini tidak
berbeda jauh dengan hasil penelitian Snare (2006). Sehingga pesawat A320-
200 paling irit bahan bakar sedangkan pesawat MD87 paling boros bahan
bakarnya. Tarif tiket dan Load Factor terendah berlaku bagi pesawat B737-
400 dan tertinggi berlaku bagi pesawat MD87. Tarif tiket cenderung
meningkat 8%/tahun hingga 2013.
Tipe pesawat terbaik adalah B737-400 dengan tarif tiket (Dasar)
terbaik adalah Rp. 226.075/trip/penumpang (2009) hingga Rp.
332.997/trip/penumpang (2013) dan Load Factor (Minimum) 69%/tahun.
Kata Kunci : Tipe pesawat, LCC, biaya berulang, biaya operasi langsung,
biaya operasi tidak langsung, pemodelan, simulasi, tarif tiket,
load factor, dan Kurs 1 USD = Rp. 10.000
|