ABSTRAK :
Di dalam persyaratan FAR 25.571 “ Damage Tolerance and Fatigue
Evaluation of Structure “, disebutkan bahwa pada bagian struktur utama dari
pesawat udara diasumsikan telah memiliki retak atau cacat awal. Retak ini tidak
boleh merambat mencapai ukuran kritisnya yang menyebabkan kegagalan
katastropik akibat beban limit sebelum dilakukan inspeksi sehingga bagian
struktur tersebut dapat diperbaiki atau diganti. Untuk menunjukan struktur
pesawat udara memenuhi persyaratan bahwa retak tidak akan merambat sampai
ukuran kritisnya, maka perlu dilakukan analisis prediksi laju perambatan dan
pengurangan kekuatan sisa karena adanya retak.
Pada skripsi ini dilakukan analisis pada bagian permukaan bawah sayap
tertutup oleh engine fairing seksi 3300 mm pesawat CN-235-220 versi sipil
dengan material Al 2024-T351. Untuk kemampuan inspeksi terlebih dahulu dibuat
skenario yang menghasilkan umur terpendek. Kemudian dijadikan dasar
pembuatan diagram interval dan metode inspeksi perawatan. Untuk perhitungan
laju perambatan retak dan kekuatan sisa diperoleh dengan menggunakan
software D-CRACK.
Dari analisis menggunakan software D-CRACK menghasilkan umur
perambatan retak terpendek pada skenario 2 ( dua ) dan diperoleh panjang retak
kritisnya sebesar 25.914 mm pada 21298 flight cycles. Pada skenario 2 ( dua )
perlu dilakukan interval inspeksi supaya perambatan retak tidak sampai
menyebabkan kegagalan yang fatal. Interval inspeksi perawatan untuk umur
terpendek pada skenario 2 ( dua ) sebesar 5831 flight cycles bila menggunakan
metode inspeksi visual, dan dilakukan dua kali inspeksi sampai struktur
mengalami kegagalan pada beban limit.
Kata kunci : Fatigue, Damage Tolerance Analysis, Software D-CRACK
|