ABSTRAK :
Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II terletak di Palembang
memiliki peranan strategis bagi pertumbuhan perekonomian di wilayah Propinsi
Sumatera Selatan khususnya dan wilayah Propinsi disekitarnya. Dalam rangka
mewujudkan tersedianya fasilitas bandara sesuai dengan kebutuhan saat ini dan
mengantisipasi Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II sebagai embarkasi
haji, maka perlu dilaksanakan perpanjangan runway untuk mengakomodasi
pesawat Boeing 747 – 400.
Dalam skripsi ini, penulis melakukan analisis runway length untuk
pesawat Boeing 747-400 sesuai dengan ICAO Annex 14 dan FAA 150/5325-4A,
analisis apron setelah penambahan B747-400 berdasarkan ICAO Annex 14 dan
jumlah apron 3 tahun kedepan, serta analisis taxiway untuk pesawat Boeing 747-
400 di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sesuai dengan FAA 150/5300-13.
Hasil analisis didapat runway length terkoreksi berdasarkan ICAO
didapat hasil perpanjangan 4.082 m dan FAA didapat perpanjangan 3.498 m
untuk dapat melayani Boeing 747-400. Untuk lebar runway eksisting sudah sesuai
dengan ICAO untuk kode 4E dan FAA dengan lebar 45 m. Untuk taxiway
eksisting berdasarkan FAA 150/5300-13 telah sesuai dengan airplane design
group v. Ukuran apron eksisting 410 m x 133 m, sedangkan pada perhitungan
berdasarkan ICAO Annex 14 didapat 416 m x 122 m, analisis setelah
penambahan B747-400 didapat 446,09 m x 165,55 m dan untuk analisis jumlah
apron untuk 3 tahun kedepan dari tahun 2009-2011 yaitu 6 pesawat, 6 pesawat
dan 7 pesawat dengan 8 aircraft stand eksisting masih tercukupi.
( Kata Kunci : Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, runway, taxiway, apron,
Boeing 747-400 )
|