ABSTRAK :
Nozzle Convergen – Divergen sangat berperan penting pada pesawat terbang F-16 kususnya untuk Engine F-100 PW-220. Dan engine ini dilengkapi dengan Afterburner bertujuan untuk mengoprasikan sudut setiap segmennya pada nozzle Convergen – Divergen yang digunakan jika perbandingan tekanan nozzle (ratio pressure) tinggi, engine performance tinggi pada pesawat supersonik. Dengan merubah area exit nozzle untuk dapat menghasilkan gaya dorong (thrust) yang maksimum sesuai dengan fungsinya.
Bertambahnya luas area nozzle dan temperatur berpengaruh pada gaya dorong (thrust), juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar yang sangat besar, sehingga boros akan bahan bakar serta akan menurunnya udara dingin menjadi lebih panas dalam engine yang digunakan untuk mendinginkan komponen - komponen dalam engine yang panas.
Perubahan luas area nozzle saat afterburner ON dapat berpengaruh terhadap temperatur dan gaya dorong (thrust), semakin lebar luas penampang nozzle convergen - divergen semakin bertambah pula gaya dorong yang dihasilkan tetapi perlu bahan bakar yang lebih. Hal ini disebabkan karena perubahan seperti luas area nozzle, kerapatan udara dan temperatur udara bertambah yang menghasilkan gaya dorong berfariasi mengikuti segmen afterburner. Hasil gaya dorong sebagai berikut : Segmen(1) = 4237 N, segmen(2) = 4378 N, segmen(3) = 4498 N, segmen(4) = 4606 N, dan segmen(5) = 4709 N.
Kata Kunci (Kecepatan udara, Temperatur, Tekanan, Luas Area Nozzle)
|