ABSTRAK :
Setiap perusahaan selalu berusaha memenuhi permintaan konsumen
dengan tepat waktu, tepat dalam kuantitas dan selalu menginginkan keuntungan
yang maksimal dengan biaya seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas.
Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian tujuan tersebut adalah
dengan melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi yang teratur dan
terkontrol.
PT. Aluminium SP selama ini belum dapat memenuhi permintaan
konsumen secara optimal. Dalam produksinya selama ini, PT Aluminium SP
hanya berdasarkan atas intuisi dan pengalaman akan permintaan produk
sebelumnya, sehingga mengakibatkan penumpukan suatu jenis produk maupun
kekurangan jenis produk yang lainnya pada suatu waktu. Dengan demikian
persoalannya adalah bagaimana menyusun perencanaan dan penjadwalan
produksi yang tepat agar perusahaan dapat mengatasi masalah.
Prosedur untuk menghasilkan perencanaan dan penjadwalan produksi
yang baik memerlukan perhitungan. Perhitungan ini sendiri meliputi peramalan
akan permintaan untuk satu horizon perencanaan, perencanaan aggregate,
perencanaan disaggregate yang menghasilkan jadwal induk produksi dan
menentukan urutan produksi group produk.
Setelah dilakukan perencanaan dan penjadwalan produksi yang berupa
jadwal induk produksi (JIP), maka didapatkan kalkulasi penghematan biaya
antara kondisi yang lama yaitu sebelum diterapkannya JIP dan setelah
diterapkannya JIP didapatkan penghematan sebesar Rp.21.184.308,-. Dengan
demikian apabila perusahaan menerapkan JIP, maka akan meningkatkan
keuntungan karena telah dapat memenuhi akan permintaan konsumen dan biaya
produksi dapat dihemat.
Kata kunci : forecasting, aggregate planning, disaggregate planning, dan jadwal induk
produksi
|