ABSTRAK :
Break Event Point merupakan suatu faktor isian dimana biaya penerbangan
total sama dengan pendapatan penerbangan total.
Sruktur biaya airline sebagai terapan bahan untuk menghitung Break Event
Point, terdiri dari, operating items dan non operating items, direct operating costs
dan indirect operating costs, serta faktor- faktor yang mempengaruhi airline costs
dimana sumber pemasukan airline terdiri dari operating revenue dan non operating
revenue.
Dalam analisis hanya memperhitungkan biaya minimum yang terjadi karena
mengoperasikan suatu pesawat pada jarak tertentu.
Direct Operating Cost dinyatakan dalam cost per trip, cost per miles atau
cost per km, cost per ASM, atau cost per ASK. Hal tersebut dikarenakan terdapat
perbedaan dalam block time yang diperlukan dan juga kapasitas seat yang tersedia,
maka operating cost tersebut dirubah menjadi satuan per jam penerbangan dan per
ASK (available seat kilometer) untuk mendapatkan Total Operating Cost dalam
penghitungan Break Event Point.
Break Event Point pada analisis ini,total DOC adalah sebesar 6035,84 US$,
total IOC adalah sebesar 1816,92 US$. TOC per jam terbang adalah 5955,52 US$,
ASK sebesar 97240 US$, sehingga TOC/ASK menjadi 0,080763 US$. Sehingga seat
yang harus terjual dengan harga tiket Rp665000,- adalah 112 seat, yaitu dengan
BEP load factor minimum 65,41%.
(kata kunci : Indirect Operating Cost, Direct Operating Cost)
|