ABSTRAK :
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui performa aktual pesawat pada saat
take off. Objek yang digunakan adalah pesawat Boeing 737-200, pesawat dengan
jenis yang sama dengan pesawat yang mengalami kecelakaan di Medan.
Perhitungan dan analisa performa take off aktual dilakukan dengan mengolah
data aktual pesawat sesuai dengan data pesawat yang mengalami kecelakaan,
lalu menghitung kecepatan take off dan stall pesawat, setelah itu mencari ground
roll distance, setelah itu mencari rotation distance dan transition distance, setalh
itu didapatkan total take off distance, dan terakhir menghitung waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan take off serta menentukan defleksi flap yang optimal
untuk fase take off. Setelah itu menganalisa hasil perhitungan dan lalu
dihubungkan dengan kasus kecelakaan pesawat yang terjadi di Medan dengan
membandingkannya dengan analisis yang telah dilakukan oleh National
Tranportation Safety Comittee. Hasil perhitungan take off distance adalah
2920,413 meter dan waktu yang dibutuhkan untuk take off adalah 50,711 detik
dengan kondisi flap retracted. Serta defleksi flap yang optimal untuk take off
adalah 15° agar mendapatkan koefisien lift maksimum take off dan agar dapat
take off dengan panjang runway yang tersedia di Bandara Polonia, Medan.
Dari hasil perhitungan dan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kecelakaan pesawat yang terjadi di Medan adalah merupakan kesalahan teknis
dan tidak dilakukannya take off sesuai prosedur, ini dapat kita lihat dari posisi
flap pada saat take off masih dalam kondisi retracted.
Kata kunci: defleksi flap, take off distance.
|