ABSTRAK :
Dalam skripsi ini dibahas proses pengelolaan waktu diawali dengan
mengidentifikasi kegiatan proyek agar komponen lingkup proyek yang telah
ditentukan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal. Masing-masing komponen
kegiatannya telah diberi kurun waktu kemudian secara keseluruhan dianalisis
dan dihitung kurun waktu penyelesaian proyek menggunakan critical path
method. Sebelumnya dicari terlebih dahulu akar permasalahan proyek, dimana
akar permasalahan tersebut dapat digunakan untuk menentukan proses perbaikan
proyek berikutnya.
Adapun kegiatan proyek yang tidak sesuai dengan rencana karena beberapa
faktor antara lain: Man, Money, Method, Machine or tool, Material, Market. Hal
ini dapat menyebabkan keterlambatan dan mengakibatkan penambahan biaya.
Hasil yang didapat dalam skripsi ini dengan menggunakan konsep diagram
fishbone dalam proses perawatan pesawat adalah mengenai akar permasalahan
yang timbul dan prioritas utama yang digunakan adalah waktu lembur untuk
percepatan proyek. Tetapi dikarenakan keterbatasan jumlah pekerja maka
pekerjaan lembur tidak dapat dilakukan. Kemudian dari perhitungan dengan
metode CPM (Critical Path Method) berdasarkan kurs 1 US$=Rp 9.107,07
dihasilkan kurun waktu penyelesaian proyek yang semula 72 jam atau 9 hari
dengan total biaya Rp 9.538.740,27 menjadi 40 jam atau 5 hari dengan total
biaya sama. Jadi dengan metode CPM (Critical Path Method) dalam kasus ini
meskipun jumlah pengeluaran sama, tetapi bila dilihat dari segi waktu relatif
berkurang.
Dengan demikian fishbone diagram dan CPM (Critical Path Method), dapat
digunakan sebagai metode untuk menganalisis suatu proyek perawatan pesawat
dengan melakukan prioritas perbaikan yang menjadi masalah dalam proyek
tersebut, serta dapat diketahui kemungkinan proyek tersebut dapat selesai dengan
waktu lebih cepat.
Kata kunci : Fishbone, CPM, jalur kritis.
|